Wednesday, December 2, 2009

SWINE INFLUENZA


Pendahuluan
Swine influenza (SI) atau Flu Babi adalah penyakit saluran pernafasan yang bersifat akut dan sangat menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Manifestasi klinis dari SI ini dapat ditentukan oleh infeksi sekunder pada babi yang sakit. Babi merupakan inang utama virus SI klasik (terdapat laporan adanya infeksi pada manusia, akan tetapi virus SI ini tidak mudah menyebar ke populasi manusia, akan tetapi kematian bisa terjadi pada orang-orang yang mempunyai kelainan pada sistem kekebalan tubuhnya).
SI umumnya dapat ditemukan di Amerika Serikat, Mexico. kanada, Amerika Selatan, Eropa, Kenya, Jepang, Taiwan dan beberapa negara di Asia Timur.
Penyebab
Swine Influenza Virus (SIV) adalah orthomyxovirus grup Influenza A dengan hemaglutinin antigen H1 dan Neuraminidase antigen N1 (H1N1), Pada saat ini, subtipe yang baru pernah dilaporkan yaitu H3N2 dan H1N1. Virus Influenza B dan C pernah diisolasi dari dari babi, akan tetapi virus-virus ini tidak menyebabkan penyakit yang klasik. SIV tidak bisa bertahan hidup lebih dari 2 minggu kecuali di kondisi yang dingin dan virus ini mudah mati dengan disinfeksi biasa.
Transmisi dan Epidemiologi
Di Amerika Utara, Wabah biasanya terjadi pada musim gugur dan dingin. Di daerah yang lebih hangat, infeksi dapat terjadi kapanpun. Biasanya wabah dimulai dengan adanya kasus pada satu atau dua hewan dan kemudian menyebar secara cepat dalam kelompok hewan tersebut, melalui aerosol dan kontak antar babi. SIV dapat bertahan dalam babi kariers sampai kurang lebih 3 bulan, dan virus ini dapat ditemukan pada hewan yang secara klinis normal diantara wabah. Pada kelompok babi yang secara antibodi positif, wabah dapat terjadi kembali ketika titer antibeodi menurun. Lebih dari 40% babi dalam kelompok akan menunjukan hasil positif antibodi. babi karier biasanya menjadi penyebab masuknya SIV kedalam kelompok babi atau negara yang tadinya bebas SIV.
Gejala Klinis
Wabah yang klasik terjadi sangat cepat, ditandai dengan penyebaran yang cepat di dalam kelompok babi, biasanya terjadi dalam jangka waktu 1-3 hari. Gejala klinis utama adalah depresi, demam sampai 42oC, anoreksia, batuk, kesulitan bernafas, kelemahan, lesu, serta adanya cairan pada mata dan hidung. Angka kematian akibat SI sekitar 1-4%. Penyakit biasanya mulai menghilang sekitar 3-7 hari dalam infeksi yang tidak komplit. Virus masih akan tetap bersirkulasi diantara babi ketika gejala klinis mulai tertekan dengan adanya peningkatan tingkat kekebalan. Kerugian ekonomi terjadi akibat adanya keterlambatan dalam mencapai berat badan yang diinginkan. Adanya angka kematian terutama pada babi muda, menurunnya tingkat fertilitas dan kemungkinan adanya aborsi pada kebuntingan tua bisa mengikuti wabah pada kelompok babi yang tidak kebal.
Diagnosis
Dugaan kasus dapat dilakukan melalui temuan klinis dan patologis, akan tetapi konfirmasi dapat dilakukan hanya melalui isolasi virus atau temuan adanya antibodi spesifik terhadap SIV.
Pengobatan dan Pengendalian
Tidak ada pengobatan yang efektif, antimikrobial dapat diberikan untuk mengurangi infeksi bakteri. Ekspektoran dapat membantu mengurangi gejala pada kelompok ternak yang terkena wabah. Vaksinasi dan Persyaratan impor ketat adalah satu-satunya tindakan pencegahan yang baik. Pengelolaan peternakan yang baik, serta babi yang tidak stress, terutama akibat kepadatan babi dan debu dapat membantu mengurangi kerugian.
Vaksin komersial yang killed yang berisi subtipe H1N1 dan H3N2 nampaknya dapat memberikan respon kekebalan yang kuat.

No comments:

Post a Comment