Tuesday, December 1, 2009

ORCHIECTOMY


Orchiectomy
Synonyms: Orchidectomy, Castration, Surgical Removal of Testicles

Orchiectomy juga diekenal dengan Orchidectomy yaitu suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat (menghilangkan) testis.Testis merupakan organ reproduksi jantan untuk menghasilkan sperma dan hormone testoteron. Kastrasi dapat menurunkan populasi hewan karena dapat mencegah kesuburan hewan jantan (sterilisasi), mengurangi sifat menjelajah dikarenakan hilangnya hormone testoteron. Kastrasi juga dapat mengurangi resiko penyakit yang berhubungan dengan hormone androgen seperti gangguan prostate, tumor dan perineal hernia. Indikasi lain orchiectomy adalah menghindari sifat abnormal yang diturunkan, gangguan testis dan epididimis. Mencegah tumor scrotum, trauma dan abses serta mengurangi gangguan endokrin.

Orchiectomy Dapat Dilakukan :

  • Unilateral Orchiectomy, penganktan dilakukan hanya pada salah satu testis
  • Bilateral Orchiectomy or Radical Orchiectomy, dilakukan pengangkatan pada kedua testis

Pendekatan Orchiectomy :

  • Pendekatan melalui insisi prescotalis
  • Pendekatan melalui insisi scrotalis
  • Pendekatan melalui insisi perineal

Prosedur Operasi Orchiectomy (prescrotalis) :

a)     Persiapan alat-alat operasi
b)    Persiapan hewan
c)     Persiapan operator

a)     Persiapan alat dan bahan atau obat :
·         Alat-alat bedah harus dibersihkan fdan disterilisasi terlebih dahulu. Alat-alat yang dipergunakan meliputi: scapel, pinset, hemostat, gunting, needle holder, jarum dan benang absorbable serta non absorbable.
·         Obat yang diperlukan:
Ø  Premedikasi : athropin sulfat
Ø  Anestesi umum : ketamin
Ø  Antibiotic : butanox
Ø  Antiseptic : rivanol atau alcohol 70 %
Ø  Tampon serta kain drape

b)    Persiapan Hewan
hewan yang akan di operasi pada dasarnya harus sehat. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan umum secara menyeluruh terhadap status kesehatanya serta dilakukan penimbangan berat badan berkenaan dengan dosis obat (anestesi dan premedikasi) yang akan digunakan. ebelum diberikan anestesi hewan di restrain dengan mengguanakan brangus atau mengikat moncongnya dengan tali.



Pedoman Anestesi :


Anestesi umum parenteral

obat
Dosis anjuran & sediaan

Athropin

Xilasin

ketamin
anjing
kucing
(0.02-0.04 mg/kg SC,IM) & 0.25 ml

(1-3 mg/kg IM) & 20 ml

(10-15mg/kg. IM) & 100 ml
(0.02-0.04 mg/kg SC,IM) & 0.25

(1-3 mg/kg IM) & 20 ml

(11-33 mg/kg IM) & 100 ml


Contoh : pada ajing dengan berat badan 10 kg




Langkah pertama
            Dilakukan injeksi atropine sulfat secara sub kutan (SC).
                  (0.02-0.04)x 10 kg = 0.8 – 1.6 ml
                              0.25
            langkah kedua
                        Dilakukan injeksi xilasin secara intra muskuler sesaat setelah pemberian atropin
                        (1-3) x 10 kg = 0.5 – 1 ml
                                20
            langkah ketiga
Dilakukan injeksi ketamin secara intra muskuler (± 10 menit setelah pemberian xilasin)
                        (10 – 15) x 10 kg = 1 – 1.5 ml
                                    100

c)   Persiapan Operator
            seorang operator harus mempunyai kompetensi sebagai berikut :
Ø  memahami prosedur operasi
Ø  dapat mempredeksi hal-hal yang kan terjadi
Ø  dapat memperkirakan prognosis hasil operasi
Ø  personal hygiene
Ø  siap fisik dan mental


Teknik Operasi

  • Anjing diberi anestesi umum,setelah hewan treranestesi dilakukan pencukuran bulu kemudian dillakukan penutupan site operasi dengan kain drape.
  • Dilakukan pemberian antiseptic untuk mencegah terjadinya infeksi.
  • Dilakukan insisi pada kulit dan subkutan diatas testis pada daerah prescrotalis.
  • Insisi dilanjutkan pada fiscia spermatica untuk mengeluarkan testis dan insisi dilanjutkan pada tunica vaginalis diatas testis.
  • Lakukan pengamatan terhadap testis, gunakan hemostat untuk emisahkan tunika vaginalis dengan epididimis.
  • Testis diatarik keluar dengan mengangkat ke kaudal.
  • Duktus defferent dipasang hemostat dan diligasi dengan benang absorbable ukuran 2-0 atau 3-0 ( chromic cat gut, polyglactin 910, polydioxanone atau plygliconate)
  • Dilakukan Pemutusan Spermatic Cord Diantara Dua Hemostat Yang Dipasang Dengan gunt
  • Dilakukan prosedur yang sama untuk testis yang kedua.
  • Control terhadap adanya pendarahan.
  • Masukan duktus dan pembuluh darah kedalam tunika.
  • Dilakukan penutupan insisi pada fascia dengan melakukan penjahitan  secara interrupted atau continous.subkutan ditutup dengan jahitan metode continous dengan benang absorbable.
  • Kulit diajhit dengan metode simple interrupted dengan benang non absorbable.


Pasca Operasi

  • Control terjadinya pendarahan
  • Pemberian antibiotic (butanox) secara intara muskuler
  • Pemberian betadine pada daerah insisi

No comments:

Post a Comment